+62 815-1112-1182 info@sirathuljannah.com

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
Nama depan*
Nama Belakang*
Birth Date*
Email*
Phone*
Negara*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
Nama depan*
Nama Belakang*
Birth Date*
Email*
Phone*
Negara*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
+62 815-1112-1182 info@sirathuljannah.com

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
Nama depan*
Nama Belakang*
Birth Date*
Email*
Phone*
Negara*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Sejarah Masjid Hagia Sophia

🕌 Sejarah Hagia Sophia – Dari Gereja, Menjadi Masjid, Lalu Museum, Kini Masjid Kembali

Hagia Sophia (bahasa Yunani: “Kebijaksanaan Ilahi”) adalah salah satu bangunan paling ikonik di dunia, simbol kejayaan tiga peradaban besar: Bizantium, Kekaisaran Ottoman, dan Republik Turki modern. Berlokasi di jantung kota Istanbul, bangunan ini telah berdiri megah selama lebih dari 1.500 tahun.


🏛️ 1. Era Kekaisaran Bizantium – Gereja Agung (537–1453)

Hagia Sophia dibangun oleh Kaisar Justinianus I dari Kekaisaran Bizantium dan diresmikan pada tahun 537 Masehi sebagai gereja Kristen Ortodoks terbesar di dunia. Arsitekturnya sangat revolusioner pada zamannya, terutama kubah raksasanya yang tampak “melayang di udara”.

Selama hampir 1.000 tahun, Hagia Sophia menjadi pusat spiritual Kekaisaran Bizantium dan simbol kejayaan Kristen Timur.


🕌 2. Era Kekaisaran Ottoman – Masjid Agung (1453–1931)

Pada tahun 1453, Sultan Mehmed II (Mehmed Sang Penakluk) menaklukkan Konstantinopel dan mengubah Hagia Sophia menjadi masjid. Di sinilah transformasi besar terjadi:

  • Ditambahkan mihrab, mimbar, dan empat menara.

  • Lukisan dan mosaik gereja ditutup tanpa dihancurkan, sebagai bentuk penghormatan.

  • Hagia Sophia menjadi Masjid Agung Istanbul, pusat keagamaan dan kekuasaan selama lebih dari 400 tahun.


🏛️ 3. Era Republik Turki – Museum (1935–2020)

Setelah berdirinya Republik Turki, Presiden Mustafa Kemal AtatĂĽrk mengubah Hagia Sophia menjadi museum pada tahun 1935. Tujuannya adalah menjadikannya simbol netral budaya dan sejarah lintas agama.

Langkah ini membuka Hagia Sophia untuk wisatawan dari seluruh dunia, dan bangunan ini menjadi salah satu situs UNESCO World Heritage Site.


🕌 4. Kembali Menjadi Masjid (2020–Sekarang)

Pada tahun 2020, Presiden Recep Tayyip ErdoÄźan mengumumkan bahwa Hagia Sophia kembali difungsikan sebagai masjid, setelah keputusan pengadilan tinggi Turki mencabut status museumnya. Namun, Hagia Sophia tetap terbuka untuk wisatawan non-Muslim, seperti halnya Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, dengan area dan waktu khusus untuk kunjungan.


✨ Fakta Menarik Hagia Sophia:
  • Usia bangunan: lebih dari 1.487 tahun (dibangun tahun 537 M).

  • Pernah menjadi gereja terbesar di dunia selama hampir 1.000 tahun.

  • Kubah utamanya setinggi 56 meter, diameter sekitar 31 meter.

  • Terletak di kawasan Sultanahmet, bersebelahan dengan Masjid Biru dan Istana Topkapi.


📌 Kesimpulan:

Hagia Sophia adalah simbol toleransi sejarah, perpaduan keimanan, budaya, dan kejayaan tiga zaman. Ia bukan sekadar bangunan, tapi saksi bisu perjalanan panjang umat manusia dalam mencari makna spiritual dan peradaban.

Text Widget

Nulla vitae elit libero, a pharetra augue. Nulla vitae elit libero, a pharetra augue. Nulla vitae elit libero, a pharetra augue. Donec sed odio dui. Etiam porta sem malesuada.

Komentar Terkini

    Lanjutkan Pemesanan