🕋 Sejarah Idul Adha – Kisah Pengorbanan dan Ketakwaan
Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu hari besar dalam Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Hari ini bukan sekadar perayaan, tapi merupakan momen spiritual yang sarat makna, berakar dari kisah pengorbanan luar biasa Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS.
📖 Awal Mula: Ujian dari Allah SWT
Ribuan tahun yang lalu, Nabi Ibrahim AS menerima mimpi yang datang berulang kali—perintah dari Allah SWT untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail AS, sebagai bentuk ujian keimanan.
Bayangkan, seorang ayah yang begitu lama menanti kehadiran seorang anak, kini diuji dengan perintah yang sangat berat. Namun dengan penuh keyakinan dan ketundukan, Nabi Ibrahim AS menyampaikan wahyu itu kepada Ismail.
Dengan keimanan yang luar biasa, Ismail AS pun rela menjalani perintah tersebut, berkata:
“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
(Surah As-Saffat: 102)
✨ Pengorbanan yang Diganti Kemuliaan
Ketika Nabi Ibrahim AS hendak menyembelih Ismail, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba dari surga sebagai bukti diterimanya pengorbanan dan ketakwaan mereka.
Peristiwa inilah yang menjadi dasar dari pelaksanaan ibadah kurban setiap Idul Adha — simbol ketaatan, keikhlasan, dan kepasrahan total kepada perintah Allah.
🕌 Makna Idul Adha Bagi Umat Islam
-
Meneladani Keikhlasan dan Ketundukan
Belajar dari keteguhan hati Nabi Ibrahim dan Ismail, kita diajak untuk rela berkorban demi ketaatan kepada Allah. -
Mengasah Empati Sosial
Melalui ibadah kurban, umat Islam berbagi daging kepada yang membutuhkan, mempererat ukhuwah dan menumbuhkan solidaritas. -
Menghidupkan Semangat Pengabdian
Idul Adha mengingatkan bahwa cinta kepada Allah harus melebihi cinta terhadap harta, jabatan, bahkan keluarga.
🐄 Tradisi Kurban Hingga Hari Ini
Setiap tanggal 10–13 Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia menyembelih hewan kurban seperti kambing, sapi, atau unta. Dagingnya kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan fakir miskin.
Ritual ini bukan hanya tradisi tahunan, tapi bentuk nyata dari pengabdian dan kepedulian sosial yang diwariskan sejak zaman Nabi Ibrahim.
🌙 Penutup
Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi tentang menyembelih ego, keinginan pribadi, dan rasa kepemilikan, demi mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mari kita maknai Idul Adha sebagai momentum untuk memperkuat iman, memperluas kepedulian, dan menumbuhkan ketulusan dalam beribadah.